Personal Blog | keluarga, SEO, Google AdSense serta Pengembangan diri

Iklan adsense display horizontal

Minggu, 20 Mei 2012

Mengelola keuangan : cara mengatur keuangan keluarga

Mengelola keuangan : Cara mengatur keuangan keluarga
Masalah keuangan adalah salah satu faktor penting dalam membina hubungan rumah tangga terutama bagi pasangan muda, dengan penghasilan yang ada harus mencukupi semua kebutuhan bulanan, belanja bulanan, bayar listrik, telepon, pengobatan, cicilan rumah, kendaraan ditambah dengan hadirnya sang buah hati yang mau tidak mau menambah biaya pengeluaran bulanan, meskipun sebetulnya kita pun tidak berhak menyalahkannya, karena ada ungkapan setiap anak membawa rezekinya masing-masing, akan tetapi ikhtiar untuk mengelola keuangan keluarga adalah kewajiban yang tidak bisa ditawar-tawar lagi bagi kita para orang tua.

Penghasilan tinggi vs menyisihkan uang
Idealnya setiap keluarga memiliki investasi jangka panjang guna memenuhi kebutuhan masa depannya bisa berupa tabungan, deposito atau asuransi, hal ini bisa terwujud salah satunya adalah dengan cara menyisisihkan sebagian penghasilan kita. Benarkan penghasilan tinggi bisa menjamin seluruh masalah keuangan keluarga teratasi ? jawabannya tidak juga, karena penghasilan tinggi tidak selalu berbanding lurus dengan jumlah uang yang bisa kita sisihkan, adakalanya seseorang yang berpenghasilan 30 juta Rupiah dalam sebulan tidak bisa menyisihkan uangnya untuk menabung karena cara penegelolaan keuangan yang buruk dan boros, sebaliknya bisa saja orang lain yang berpenghasilan 3 juta dalam sebulan tetapi memiliki tabungan yang cukup serta mampu membayar premi asuransi pendidikan bagi anak-anaknya.

Gaya hidup
Sikap mental dan gaya hidup sebuah keluarga ternyata memegang peranan penting dalam mengatasi permasalahan keuangan, bisa saja penghasilan bertambah tetapi gaya hidup juga berubah, sebagai ilustrasi seorang kepala rumah tangga yang berprofesi sebagai pegawai negeri golongan 2A memiliki gaya hidup bagaikan seorang eselon I atau seorang karyawan biasa hidupnya selalu mewah seperti seorang direktur dalam perusahaannya, untuk memenuhi tuntutannya itu tidak jarang akhir nya berhutang yang pada gilirannya akan memberatkan diri mereka sendiri.

Bedakan kebutuhan dan keinginan
Sudah jelas kedua kata diatas memiliki makna yang berbeda satu sama lain, kebutuhan adalah sesuatu yang apabila tidak terpenuhi maka akan berdampak buruk bagi kita, seperti misalnya kebutuhan pakaian, alat transportasi, alat komunikasi, bayar tagihan listrik dan lain sebagainya. Di sisi lain keinginan adalah sesuatu yang belum tentu kita butuhkan. Satu ungkapan yang paling tepat untuk mengungkapkan keadaaan ini adalah “hiduplah dengan bersahaja”

Sebisa mungkin hindari berhutang
Berhutang hanya boleh dilakukan untuk sesuatu hal yan produktif, misalanya untuk membuat usaha sampingan seperti membuka toko kecil-kecilan dan lain sebagainya.

Menabunglah
Bagaimanapun juga menabung adalah cara yang paling aman meskipun membutuhkan kedisiplinan tinggi untuk melaksanakannya. Sebagian orang beranggapan bahwa membeli barang dengan cara dicicil adalah lebih realistis dari pada menabung dulu baru di belikan sesuatu setelah uangnya terkumpul, karena menurut angapan ini, dengan mencicil kita dipaksa menyisihkan penghasilan kita untuk membayar cicilan tersebut. Pada kenyataaannya tidak sedikit orang yang akhirnya tercekikik dengan cicilan-cicilannya itu, ingatlah cicilan adalah hutang.

Tips untuk menabung:
Cobalah menabung di bank rekanan kantor kita atau di koperasi dan mintalah kantor untuk memotongnya setiap bulan.
Gunakan celengan, caranya setiap kali anda memperoleh uang pecahan sepuluh ribu jangan di belanjakan, simpanlah dan segera masukan dalam celengan, cobalah ajak anak dan istri kita untuk melakukan ini dengan uang pecahan lainnya misalnya lima ribu, lakukan ini terus menerus sehingga menjadi kebiasaan yang positif dan kita akan kaget setelah melihat hasilnya.

Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah jangan lupakan ada yang berhak dari setiap rezeki yang kita peroleh secara halal, perbanyaklah infak dan sodaqoh dan bayarlah zakat.

Selamat mencoba, semoga bermanfaat.

Referensi : Safir Senduk www.perencanakeuangan.com
Posted by: Asep Rohman
Personal Blog | Blog keluarga Updated at: 01.59

8 komentar:

  1. tipsnya keren n bermanfaat.
    thanks
    http://ugra-sena.blogspot.com

    BalasHapus
  2. info bagus mas mbak,,, hanya menurut saya,, sangat susah menghindari untuk berhutang,, sharing saya mas,,, hutang menurut kemampuan kita, berarti juga melatih disiplin. Salam kenal mas...

    BalasHapus
  3. Waduuh.. untuk jaman skr sulit bos memanage keuangan, lihat ja tu harga2 barang pada naik smua, apalagi skrg ada isu "Ilusi kenaikan Gaji". Bos mnta saran, kalau misalnya ada uang cukup, dan sulit di manage, kalau dipake buat usaha kira2 resikonya pda keuangan nanti apa bos..?!

    Terima kasih.

    Tipsx bagus bos :)

    BalasHapus
  4. Rasanya gaya hidup yang lebih pas dewasa ini adalah investing dan bukan semata mata saving yang masih dibayang-bayangi terus dengan tingkat inflasi dari waktu ke waktu.

    BalasHapus
  5. Kuncinya harus bersedia "Puasa" terlebih dahulu untuk "Berbuka" di kemudian hari. Tapi masalahnya kebanyakan orang tidak sabar,,,, pengennya serba Instan.

    BalasHapus
  6. sharingnya sangat membantu bung..hahaha. Perencenaan keuangan keluarga memang tak sesimpel pikiran kita, tap butuh perhitungan juga. Kebetulan sy sedang mencoba membuat blog official untuk tax dan finance, mungkin bisa memberi saran disana atau mampir aja. di http://ashfaq-solution.blogspot.com/

    BalasHapus
  7. Intinya adalah kemauan keras untuk menahan diri dan menyisihkan yang ada untuk di investasikan sehingga beranak pinak sehingga keuangan keluarga tak sulit di kelak kemudian hari

    BalasHapus