Mengenal Immersive Experience: VR & AR yang Mengubah Cara Kita Hidup dan Bekerja
![]() |
Gak Cuma Game! Begini Cara VR & AR Ubah Dunia Kerja dan Belajar di 2025 |
Seiring pesatnya perkembangan teknologi, istilah immersive experience makin sini makin sering disebut-sebut. Tapi, apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan immersive experience? Dan kenapa banyak orang, perusahaan, bahkan institusi pendidikan mulai menggunakannya?
Yuk, kita bahas sebenarnya apa Itu Immersive Experience?
Immersive experience adalah pengalaman yang membuat kamu merasa benar-benar “masuk” ke dalam dunia digital, sampai-sampai lupa kalau kamu masih di dunia nyata. Biasanya melibatkan teknologi seperti Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) yang menyatukan dunia nyata dengan elemen digital. Contoh immersive experience misalnya main game VR pake headset khusus, kamu bisa eksplorasi luar angkasa, atau mencoba AR milik produsen tertentu, kamu bisa lihat sofa virtual langsung di ruang tamu rumah kamu lewat kamera HP, atau nonton konser virtual dengan audio 3D yang bikin kamu serasa ada di venue sungguhan.
Teknologi di Balik Immersive Experience: VR dan AR
Virtual Reality (VR) mengisolasi kamu dari dunia nyata dan membawa kamu ke dunia digital sepenuhnya, biasanya lewat headset seperti Oculus, Meta Quest, atau HTC Vive. Cocok buat nge-games, simulasi, dan pelatihan profesional. Sementara Augmented Reality (AR) justru menambahkan elemen digital ke dunia nyata, misalnya filter Instagram, aplikasi pemetaan ruangan, hingga kacamata pintar, AR lebih fleksibel dan gampang diakses dari smartphone kamu.
Contoh Immersive Experience di Dunia Nyata
Dibidang Pendidikan: Sekolah dan universitas mulai pakai VR untuk simulasi anatomi, sejarah, hingga eksperimen laboratorium. Pada bidang medis: Dokter bedah bisa latihan operasi lewat simulasi VR tanpa risiko nyata. Selain itu, pada bidang pariwisata: kita bisa jelajahi candi Borobudur atau museum Louvre di Paris yang ada lukisan Monalisa nya, tanpa harus datang ke sana langsung. Kemudian di bidang Marketing dan Brand Activation: Brand bikin instalasi seni digital, AR try-on kacamata, hingga konser virtual bareng fans.
Kenapa Immersive Experience Jadi Tren ?
- Karena lebih Menarik dan Interaktif: Audiens ingin pengalaman, bukan sekadar informasi.
- Meningkatkan Engagement: konten yang interaktif jadi lebih gampang viral dan gampang diingat.
- Mendukung Pekerjaan dan Pendidikan Jarak Jauh: bikin belajar dan kerja dari rumah terasa nyata.
- Mendekatkan Brand ke Konsumen: dengan pengalaman yang lebih nyata, konsumen merasa lebih “nyambung” dengan produk.
- Masa Depan: Kehidupan dan Pekerjaan yang Lebih Imersif
Di tahun-tahun mendatang, kita akan makin sering melihat penggunaan immersive experience seperti diruang kerja virtual (metaverse kantor), pameran seni digital, pelatihan teknis tanpa risiko, terapi kesehatan mental dengan VR, interview atau wawancara kerja dilakukan di ruang VR, atau bahkan kamu bisa traveling ke Jepang cuma lewat headset 360°. Tapi kalo kamu yang masih suka traveling secara konvensional kamu bisa cek postingan saya sebelumnya : Temukan Pesona Wisata Pangalengan, Surga Tersembunyi di Jawa Barat.
Tips Buat Kamu yang Mau Mulai Explore Immersive Experience
Coba aplikasi AR gratis di smartphone (seperti Google Lens, IKEA Place, atau Pokémon Go). Jika memungkinkan, kunjungi pameran seni digital seperti teamLab Future Park di Tokyo, atau pameran digital lainnya di kota kamu, bisa juga sekali-kali nonton konser atau theater VR di YouTube 360° dan Meta Horizon Worlds.
Terakhir, Immersive experience bukan cuma trend teknologi, tapi juga cara baru kita menjalani hidup, lebih interaktif dan penuh kejutan. Siapapun kamu, mau pelajar, pekerja kreatif, pengusaha, atau sekedar penasaran, sekarang lah saatnya kamu coba langsung dan rasakan bedanya, karena masa depan bukan hanya untuk dilihat dan di dengar...tapi untuk dijelajahi..
Salam,
Komentar
Posting Komentar