Langsung ke konten utama

Penyebab bayi kuning : Gejala serta perawatannya

Penyebab bayi kuning : Gejala serta perawatannya
Sekedar berbagi pengalaman tentang bayi kuning. Anaku yang kedua terlahir sehat namun pada pemeriksaan bayi di hari ke tujuh ternyata anaku dinyatakan kuning, setelah di cek melalui laboratorium kadar bilirubin nya 14.25 mg/dl padahal menurut dokter batas normalnya adalah 0.10 mg/dl sampai dengan 12.00 mg/dl, dokter menyarankan untuk dirawat karena jika dibiarkan akan menimbulkan kejang-kejang pada bayi atau bahkan bisa menimbulkan kematian, namun karena sesuatu dan lain hal akhirnya aku memutuskan untuk merawat bayi ku di rumah saja, setelah melalui beberapa pertimbangan akhirnya dengan berat hati dokter pun memberikan izin untuk berobat jalan.

Apa sebenarnya penyebab bayi kuning, apa gejalanya dan bagaimana perawatannya ?

Berbeda dengan gejala kolik pada bayi, bayi kuning atau istilah medisnya ikterus merupakan gejala alamiah (fisiologis) yang dapat terjadi pada bayi usia dua hari sampai dengan usia dua minggu, menurut hasil penelitian hampir enam puluh persen bayi lahir sehat mengalami gejala ini. Ditandai oleh warna kekuningan pada kulit bayi jika ditekan, bola mata juga berwarna kekuningan, atau bahkan pada telapak tangan dan kaki, warna feces bayi berwarna pucat. Ikterus pada bayi disebabkan oleh kadar bilirubin yang meningkat akibat penguraian sel darah merah, biasanya terjadi pada bayi prematur atau bayi yang lahir dengan cara operasi caecar karena kandungan ASI yang kurang pada ibu.

Seyogyanya orang tua harus waspada terhadap gejala pada bayi kuning walaupun sebenarnya tidak berbahaya jika masih dalam batas wajar. Jika hal ini berlangsung lebih dari dua minggu sebaiknya segera bawa ke dokter untuk di tangani secara serius dengan bantuan phototerapy karena selain alamiah gejala ini bisa jadi merupakan penyakit (patologis).

Beberapa hal yang perlu diperhatikan jika bayi kita menunjukan gejala bayi kuning :
  1. Berikan ASI sesering mungkin minimal dua jam sekali agar bayi menjadi sering pipis dan BAB yang dapat membantu menurunkan kadar bilirubin. Bangunkan bayi jika tertidur karena bayi yang kurang aktif dan sering tertidur dan tidak rewel malah merupakan tanda-tanda bayi anda terkena kuning.
  2. Jemur dibawah sinar matahari pagi antara jam 7.30 sampai dengan jam 8.30 tanpa pakaian selama lebih kurang setengah sampai dengan satu jam. Hindari mata bayi terkena sinar matahari secara langsung.
  3. Periksa bayi anda secara teratur sesuai dengan jadwal pemeriksaan dokter, hal ini memungkinkan dokter untuk segera mengambil tindakan medis jika kadar bilirubin pada bayi terus meningkat.
Belajar dari pengetahuan yang saya peroleh dari berbagai sumber akhirnya anaku bisa sembuh dari gejala bayi kuning dan sekarang tumbuh menjadi bayi lucu yang sehat. Hal lain yang perlu mendapat perhatian khusus dari kita para orang tua dalam memahami cara perawatan bayi baru lahir adalah menuntaskan serangkaian imunisasi bagi buah hati kita agar bayi kita kebal dari berbagai macam penyakit.

Semoga bermanfaat.

Komentar

  1. terima kasih banyak artikelnya mas, salam kenal

    BalasHapus
  2. Bayi saya kuning sampai 11 bagaimana ya... tks

    BalasHapus
  3. Artikel yang sangat bermanfaat. Memang penyakit bayi kuning ini telah menjadi masalah yang cukup pelik di kalangan orang tua.

    BalasHapus

Posting Komentar

Populer

SEO blog untuk meningkatkan pendapatan Adsense

BlackBerry vs Android : Perbandingan, kekurangan serta kelebihannnya

Cara mendaftar Google Adsense dengan blog bahasa Indonesia

Backlink gratis:: cara mendapatkan one way link berkualitas

Google Adsense Indonesia-Bahasa Indonesia tidak lagi melanggar TOS Google